Sinahu Nulis Tentang Kami

Saturday, August 8, 2009

Tradisi Khitanan Judule

Para ulama islam menganjurkan laki-laki yang memeluk agama islam untuk melakukan khitan. Khitan bertujuan untuk mensucikan bagian alat vital laki-laki dari kotoran atau najis karena jika tidak di-khitan maka kotoran sisa air kencing akan mengendap di bagian ujung alat vital. Tentang hukum khitan bagi kaum muslim dan muslimin bisa anda baca disini.

Porsesi khitan biasanya diiringi dengan syukuran atau perayaan. Di daerah Demak syukuran khitan dilakukan dengan cara mantu. Saya sendiri tidak tahu bagaimana sejarah asal muasal tradisi mantu. Mantu adalah bentuk kegiatan mengundang tetanngga, kerabat, sanak saudara, dan teman untuk datang ke syukuran khitanan. Keluarga yang sedang merayakan syukuran khitanan anaknya menyipakan makanan dalam sekala besar dan menyewa sound sistem. Sound sistem berguna sebagai tanda dan sekaligus untuk mengundang warga untuk datang ke acara syukuran. Sound sistem merupakan bagian penting dari mantu, belum dikatakan mantu apabila belum ada sound sistem.

Sound sistem memutar lagu-lagu dangdut dan lagu-lagu bernuansa islami (khasidahan) untuk menambah meriah suasana perayaan khitanan. Saya sendiri heran kenapa lagu pop terbaru tidak pernah diputar pada saat mantu. Padahal lagu-lagu pop lebih memiliki fariasi yang beragam ketimbang lagu dangdut atau khasidahan yang itu-itu saja.

Warga yang datang ke tempat orang yang memiliki hajat mantu untuk merayakan syukuran khitanan biasanya memberikan sumbangan berupa uang atau bahan makanan sesuai dengan kemampuan mereka kepada pihak yang mengadakan syukuran khitanan. Hal itu secara tidak langsung merupakan bentuk ucapan selamat kepada si anak yang telah di-khitan dan keluarga yang mempunyai hajat.

Sebelum mantu digelar biasanya diawali dengan kegiatan selamatan mengundang para kiyai dan warga setempat untuk mendoakan si anak dan keluarga agar selalu di beri keselamatan. Berikut rangkaian acara perayaan khitanan yang secara umum dilakukan di desa saya.

  1. Masak-masak dalam sekala besar
  2. Memeberikan makan dalam bentuk besek ke tetangga dan kerabat
  3. Selamatan di malam hari ba'da maghrib atau isyak
  4. Khataman oleh si anak yang dikhitan bersamaan dengan khitanan
  5. Mantu
Menurut pengamatan saya, pasangan orang tua memiliki rejeki lebih biasanya akan mengadakan mantu untuk merayakan syukuran khitanan anaknya. Bahkan ada juga yang mengundang group dangdut maupun pertunjukan seni barongan untuk memeriahkan suasana perayaan. Namun bagi pasangan orang tua yang memiliki rejeki pas-pasan tidak mantu juga tidak masalah yang penting prosesi khitanan bisa berjalan dengan lancar.

Begitulah tradisi khitanan di desa saya, tepatnya di Desa Cangkring B, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Semarang - Jawa Tengah.

Bagaimana tradisi khitanan di daerah anda? Anda dapat menceritakannya di kolom komentar di bawah ini.

Artikel terkait yang mungkin anda sukai



No comments:

Post a Comment